Selasa, 02 Oktober 2012
SWEET DREAM ^_^
I'm walking in the old bridge
and so carefull to do it
it's so scary time in my life
then falling down from my bed
waking up from the sweet dream
this is my sweetest dream
i can see many kind of roses
i can fly with my wings
it's just the sweet dream
in my sleep at the dark of night
just the sweetest dream
i pick one of them
rose of happiness life
make me calm and happy
oh.. and so happy forever
i wouldn't wake up from my sleep
i wouldn't leave the white rose
i would life in thet place
from now until forever
KONSEP DASAR UMUM PERILAKU
Endah Gustianti Hamzah
NIM. 1201747
Mathematics A
KONSEP DASAR UMUM PERILAKU
I.
RELEVANSI
KONSEP-KONSEP DASAR PSIKOLOGIS DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL KEPENDIDIKAN
1.
Peranan,
Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Guru sebagai Pendidik dan Pengajar serta Erat
Kaitannya dengan Konsep Dasar Perilaku
Guru merupakan pelaku utama dalam
implementasi program pendidikan yang memiliki perana penting dalam mewujudkan
tujuan pendidikan yang diharapkan. Seorang guru dituntut untuk memiliki
kemampuan dan pemahaman secara komprehensif tentang kompetensinya sebagai
pendidik. Kompetensi pendidik meliputi : kinerja, penguasaan landasan
profesianal/akademik, penguasaan materi akademik, penguasan keterampilan/proses
kerja, penguasaan penyesuaian interaksional dan kepribadian. (Rohman N. , 2003)
Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh
proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya (formal,
informal, maupun nonformal) sehingga mencapai suatu tahap kedewasaan tertentu.
Dalam hal ini, guru mempunyai tugas dan peranan sebagai berikut.
a.
Konservator
(pemelihara) dan Inovator (pengembang)
b.
Transmitor
(penerus)
c.
Transformator
(penerjemah)
d. Organisator (penyelenggara)
Pendidikan
dalam arti terbatas merupakan salah
satu proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal. Menurut Gage and
Berlinier, guru berperan, bertugas dan bertanggung jawab sebagai:
1) Perencana
(planner)
2) Pelaksana
(organizer)
3) Penilai
(evaluator)
Terdapat dua pandangan mengenai
pengertian konsep dasar perilaku yaitu paham holisme (aspek intrinsik dari dalam
diri individu merupakan faktor penentu
untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa rangsangan dari
lingkungan) dan paham behaviorisme (pola-pola perilaku dapat dibentuk melalui
proses pembiasaan dan pengukuhan dengan adanya rangsangan dari lingkungan). Oleh
karena itu, perubahan perilaku sangat mungkin terjadi.
2.
Taksonomi
Perilaku Manusia
Plato dan Aristoteles mengkategorikannya
menjadi tiga kategori (trikotomi) yaitu kognitif, afektif dan konatif atau
psikomotor. Ki Hajar Dewantara menggunakan istilah cipta, rasa, karsa
(penalaran, penghayatan, dan pengamalan).
Garis besar taksonomi perilaku menurut
Bloom adalah sebagai berikut.
1) The Cognitiven Domain
( Kawasan Kognitif )
Pengetahuan,
Pemahaman, Penerapan, Penguraian, Memadukan, Penilaian
2) The Affective Domain
( Kawasan Afktif )
Penerimaan,
Sambutan, Penghargaan, Pengorganisasian, Karakterisasi, internalisasi,
penjelmaan
3) The Psychomotor Domain
( Kawasan Psikomotor )
Gerakan
jasmaniah biasa, Gerakan indah, Komunikasi nonverbal, Perilaku verbal.
3.
Peranan
dan Pengaruh Pendidikan terhadap Perubahan dan Perkembangan Perilaku dan
Pribadi Manusia
Pendidikan itu
bersifat normatif(bersumber pada tugas-tugas perkembangan dan kriteria
kedewasaan). Norma-norma ini ialah seperangkat pengetahuan, fakta, sistem
nilai, prosedur dan teknik, sikap-sikap etis, estetis, sosial, ilmiah,
religius, seta kemampuan dan kemahiran gerakan, tindakn berbicara, dsb yang
ruang lingkup dan urutannya disusun berdasarkan tahapan perkembangan,jenis
lingkungan pendidikan yang bersangkutan dan sekaligus pula merupakan perangkat
kriteria keberhasilannya.
Praktik
pendidikan hakikatnya merupakan usaha penciptaan seperangkat stimulus yang
diharapkan menghasilkan pola-pola perilaku tertentu. Prestasi belajar dalam
term-term pengetahuan, sikap dan keterampilan merupakan indikator-indikator
atau manifestasi dari perubahan dan perkembangan perilaku.
II.
MOTIVASI
DAN DINAMIKA PERILAKU MANUSIA
1.
Pengertian,
Sumber dan Penggolongan Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi adalah
suatu kekuatan,daya, atau tenaga (keadaan kompleks dan kesiapsediaan) dalam
diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu baik disadari maupun
tidak. Motivasi itu bisa timbul dari dalam individu itu sendiri dan/atau dari
lingkungannya.
Motif dapat
digolongkan sebagai berikut.
Ø Motif
primer (dasar), motif yang tidak dipelajari (dorongan), timbul dari dalam
individu itu sendiri. Motif ini dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a)
Dorongan fisiologis
yang bersumber pada kebutuhan organis (fisik) yang terjadi secara natural dan
intrinsik.
b)
Dorongan umum (Morgan’s
seneral drive) dan motif darurat (Wordworth’s emergency motive).
Ø Motif
sekunder, motif yang berkembang pada individu karena pengalaman dan dipelajari.
Contohnya, motif-motif sosial (ingin diterima, dihargai, persetujuan, status,
merasa aman,dll), motif-motif objektif dan interest (eksplorasi, manipulasi,
minat), maksud dan aspirasi, motif berprestasi.
2.
Dinamika
Proses Perilaku Manusia
Tiga aspek gerak
perilaku manusia dipandang dari segi motifnya (kedudukannya bertahap dan
berurutan):
a.
Motivating
states, akibat kebutuhan jaringan atau
sekresi, hormonal dalam diri atau terangsang oleh stimulus tertentu.
b.
Motivated
behavior, akibat kebutuhan yang hendak dipenuhi
atau dipuaskan yang bersifat instrumental (sadar atau tidak sadar).
c.
Satisfied
conditions, akibat berhasilnya pencapaian tujuan dihayati
sebagai rasa nikmat, puas atau lega. Mungkin saja terjadi ketegangan yang
memuncak saat tujuannya tidak tercapai dan menimbulkan rasa kecewa.
3.
Beberapa
Cara Pengukuran dan Usaha Peningkatan Kekuatan Motivasi Kerja dan Belajar
Indikator-indikator yang terlibat
dalam proses kegiatan
a) Durasi
kegiatan
b) Frekuensi
kegiatan
c) Persistensi
(ketetapan dan kelekatan) pada tujuan kegiatan
d) Ketabahan,
keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai
tujuan.
e) Devosi
(pengabdian) dan pengorbanan(uang, tenaga,pikiran, jiwa atau nyawanya)
f) Tingkatan
aspirasi yang hendak dicapai
g) Tingkatan
kualifikasi prestasi atau output yang dicapai
h) Arah
sikap terhadap sasaran kegiatan (positif atau negatif)
Berbagai pendekatan dan pengukuran dapat
dipergunakan, antara lain: tes tindakan, kuesioner, mengarang bebas, tes
prestasi.
Terdapat
berbagai cara untuk meningkatkan motivasi kerja, antara lain:
a) Hindari
kondisi dan sugesti yang negatif
b) Ciptkan
situasi kompetensi yang sehat
c) Adakan
penjelasan tujuan/sasaran untuk peningkatan usaha
d) Informasikan
hasil kegiatan dan berikan kesempatan untuk berdiskusi
e) Buat
hadiah atau ganjaran terhadap hasil kegiatan dengan bentuk penghargaan, pujian,
fasilitas ataupun yang lainnya.
4.
Proses
Membuat Pilihan dan Keputusan, Konflik dan Frustasi
Apabila dihadapkan pada suatu pilihan
dari berbagai alaternatif yang ada seorang individu haruslah mempertimbangkan
untung-rugi dari setiap alternatif, juga libatkanlah kata hati .
III.
KERAGAMAN
DALAM KECAKAPAN DAN KEPRIBADIAN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
1.
Keragaman
Individual dalam Kecakapan
Keragaman
psikologi (kecakapan dan kepribadian) teramat penting untuk dipahami oleh
seorang guru untuk mengidentifikasi perilaku siswanya. Orang yang dapat
bertindak dengan cepat, tepat dan mudah sering disebut orang cakap (intelegen). Kecakapan
dalam lebih memperlihatkan tentang sikap seseorang yang aktif dan kritis.
Ada
dua macam kecakapan individu yaitu kecakapan nyata(melalui belajar,dapat diuji
dan didemonstrasikan) dan kecakapan potensial(faktor keturunana).
2.
Keragaman
Individual dalam Kepribadian
Kepribadian individu
menunjukkan kualitas total perilaku individu tersebut yang tampak dalam
melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan secara unik atau khas, beda
dengan yang lainnya. Kepribadian dikatakan baik atau jelek bisa dilihat
dari sikap dan perilakunya sehari-hari.
3.
Beberapa
Teknik dan Instrumen Pengukuran Kecakapan dan Kepribadian
Alat
ukur yang sering digunakan di Indonesia adalah Test Binet Simon (test verbal).
Untuk mendeteksi bakat khusus alat ukurnya antara lain SRA-PMA(Science Research
Association-Primarry Mental Abilities), DAT (Different Aptitude Tests), FACT
(Flanagan Aptitude Classification Tests).
Alat
ukur yang perlu diketahui oleh para guru itu berkenaan dengan minat, sikap dan
kebiasaan belajar.
4.
Beberapa
Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Keragaman dalam Kecakapan dan Kepribadian
Menurut M.
Ngalim Purwanto dalam Saefuddin (1996:64), faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar bersifat
individual adalah:
a.
Kecerdasan/intelegensi
b.
Motivasi, minat dan cita-cita
c.
Pembawaan dan keturunan
d.
Sifat-sifat pribadi seseorang
e.
Kondisi kesehatan fisik dan
mental
Kecakapan
maupun kepribadian individu dipengaruhi oleh hereditas dan pengalamnnya melalui
interaksi dengan lingkungan.
Berikut
bukti saling mempengaruhi antara hereditas dan lingkungan yang dikemukakan oleh
Woodworth sebagai berikut :
a)
Eksperimen dengan anak kembar yang
dibesarkan di lingkungan keluarga dan sekolah berbeda.
b)
Eksperimen dengan menciptakan
lingkungan hidup yang sama dalam suatu asrama terhadap sejumlah anak yang
berbeda pembawaannya.
c)
Adanya hibrida (tongki,blaster)
menunjukan bahwa gen itu berpengaruh begitu juga himar
d)
Adanya gigantisme pertumbuhan tubuh
luar biasa cepatnya, termasuk juga cretinisme menunjukan pengaruh lingkungan
yang kelebihan atau kekurangan zat teretentu.
PENDAPAT
Guru merupakan pelaku utama dalam
penyelenggaraan pendidikan. Untuk itu sebagai seorang guru, kita harus tahu
tingkat perkembangan, kecakapan dan kepribadian dari setiap peserta didik. Hal
ini dilakukan agar tercipta suasana pembalajaran yang efektif.
Motivasi yang didapat seseorang bisa
timbul dari dalam diri individu itu sendiri maupun dari faktor ekstenal. Walau
yang paling berpengaruh dalam tingkat motivasi individu itu berasal dari dalam
individu itu sendiri namun faktor-faktor lain seperti lingkungan, pergaulan,
dll juga tidak lepas pengaruhnya terhadap motivasi sesorang.
Kecakapan dan kepribadian seseorang
bisa lebih baik itu tergantung dari masing-masing individu, bagaimana dan
sebisa mungkin seseorang tersebut untuk bisa lebih mengoptimalkan kemampuannya
dalam bidang akademik maupun dalam pergaulannya sehari-hari.
Langganan:
Postingan (Atom)