Minggu, 04 November 2012

KONSEP DAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA


1.      PENGERTIAN TUGAS PERKEMBANGAN
Proses kehidupan individu terbentang dari fase usia kandungan sampai dengan fase usia tua. Dalam menempuh setiap fase tersebut, terdapat tugaas-tugas perkembangan yang seyogyianya dijalani atau dihadapi oleh setiap individu. Tugas-tugas perkbangan ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagian hidupnya.
Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan itu
A developmental task is a task which arises at or about a certain period in the life of the individual, successful achievement of which leads to his happiness and to success with later task, while failure leads to unhappiness in the individual, disapproval by society, and difficulty with later task.
Maksudnya  tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa.
Tugas perkembangan Remaja, diantaranya:
a.       Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.      Mencapai kematangan perilaku etis
c.       Mencapai kematangan emosi
d.      Mencapai kematangan intelektual
e.       Memiliki kesadaran tanggung jawab social
f.       Mencapai kematangan perkembangan pribadi
g.      Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya
h.      Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
i.        Mencapai kematangan dalam pilihan karier
j.        Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga (khususnya remaja akhir).
Menurut Hurlock (1991), tugas-tugas perkembangan masa remaja adalah:
1.      Mampu menerima keadaan fisiknya,
2.      Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa,
3.      Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis,
4.      Mencapai kemandirian emosional,
5.      Mencapai kemandirian ekonomi,
6.      Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat,
7.      Memahami dan menginternasasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua,
8.      Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa,
9.      Mempersiapkan diri untuk mempersiapkan perkawinan,
10.  Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Hal senada diungkapkan oleh Zulkifli (2005: 76) tentang tugas perkembangan remaja adalah :
  1. Bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
  2. Mencapai peranan social sebagai pria atau wanita
  3. Menerima keadaan fisik sendiri
  4. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
  5. Memilih pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga
Tugas-tugas perkembangan fase remaja sangat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dengan baik.
William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut
Ø  Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
Ø  Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
Ø  Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul denganteman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupin kelompok.
Ø  Menemukan manusia model yang dijadikan identiasnya.
Ø  Menerima dirinya sendiri dan memilki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
Ø  Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai,prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung)
Ø   Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.


2.              SUMBER TUGAS PERKEMBANGAN
Tugas perkembangan berasal dari tiga jenis sumber. Pertama adalah tugas yang berasal dari pertumbuhan fisik. Di usia remaja, pertumbuhan fisik hormonal memunculkan rasa ketertarikan pada lawan jenis. Di sini ada tugas perkembangan untuk belajar menjaga sikap pada lawan jenis.
Kedua, ada tugas-tugas yang berasal dari kematangan kepribadian. Yang ini terkait dengan pertumbuhan sistem nilai dan aspirasi. Ketika beranjak remaja muncul harapan tentang karier, sehingga di sini muncul tugas untuk mulai mempelajari pengetahuan dan keterampilan sebagai persiapan kerja.
Selanjutnya, jenis tugas perkembangan ketiga adalah tugas yang berasal dari tuntutan masyarakat. Di usia dewasa, seseorang dituntut melakukan tanggung jawab sebagai warga sipil seperti membayar pajak dan memiliki pekerjaan.
Dalam sumber lain mengatakan, munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut:
1)   Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
2)   Tuntutan masyarakat secara kultural : membaca, menulis, berhitung, dan organisasi
3)    Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri (psikologis) yang sedang berkembang itu sendiri : memilih teman dan pekerjaan
4)   Tuntutan norma agama
(a) taat beribadah kepada Allah,
(b) berbuat baik kepadasesama manusiamasa remaja ditandai dengan berkembangnya sikap dependen kepada orangtua ke arah independen,minat seksualitas, kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral

3.      IMPLIKASI TUGAS- TUGAS PERKEMBANGAN TERHADAP PENDIDIKAN
Usaha pembinaan dilakukan untuk mengurangi kemungkinan tumbuhnya permasalahan, dalam rangka kegiatan pendidikan yang dapat dilakukan para pendidik umumnya dan para guru khususnya, ialah:
a.       Untuk memahami dan mengurangi permasalahanyang bertalian dengan perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik,
b.      Untuk memahami dan mengurangi kemungkinan timbunya permasalahan yang bertalian dengan perkembangan bahasa dan perilaku kognitif
c.       Untuk memahami dan mengurangi kemungkinan timbulnya permasalahan yang timbul bertalian dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan kesadaran hidup atau penghayatan keagamaan
d.      Untuk memahami dan mengurangi permasalahan yang timbul bertalian dengan perkembangan fungi-fungsi konatif, afektif, dan kepribadian

Dalam penyelenggaraan pendidikan harus memperhatikan faktor kehidupan di lingkungan remaja sekalipun penyelenggaraan pendidikan diakui tidak mungkin memenuhi tuntutan dan harapan seluruh faktor yang berlaku tersebut.
  1. Pendidikan yang berlaku di Indonesia umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal. Klsikal ini berarti memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua remaja yang tergabung di dalam kelas. Oleh karena itu, yang harus mendapatkan perhatian di dalam penyelenggaraan pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum remaja.
  1. Usaha yang perlu dilakukan di dalam penyelenggaraan pendidikan adalah :
1)     Bimbingan karir;
2)     Memberikan latihan-latihan praktis;
3)     Penyusunan kurikulun yang komprehensip.
c.       Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup perlu mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan :
1)     Bimbingan tentang cara pergaulan;
2)     Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku.
d.      Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara periodik, dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam maupun di luar sekolah.

Analisis
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja mencari jati dirinya yang dapat menjawab siapa dirinya, bagaimana orang lain menilai dirinya dan bagaimana hubungannya dengan orang di sekelilingnya. Mereka akan diombang-ambing perasaan antara masih anak-anak, tetapi mereka merasa sudah dewasa. Mereka akan mencari keseimbangan dengan memainkan beberapa peran yang dianggapnya baik.
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Dengan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, maka kita sebagai seorang pendidik atau seorang dewasa yang terlibat dalam penanganan masalah remaja dapat memotivasi remaja dan menolong remaja memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Walaupun demikian, janganlah kita sebagai pendidik menempatkan posisi tugas perkembangan ini sebagai suatu paksaan kepada remaja. Segalanya kembali kepada individu tersebut, pada apakah ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tahap sebelumnya dengan baik, dan pada hambatan-hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya yang sekarang.
Tugas-tugas perkembangan tersebut sangat penting pengaruhnya bagi perilaku kita dalam lingkungan sosial,agar kita dapat mengetahui perilaku yang baik sesuai norma yang berlaku dan perilaku yang menyimpang yang melanggar norma.
Referensi
Hartinah, Sitti.2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung:  PT Refika Aditama
Syamsuddin Makmun, Abin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Yusuf, syamsu; M.Sugandi, Nani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

2 komentar: